Sabtu, 27 Oktober 2012

Terbuat dari Apakah Bumi Kita?

Jawaban yang asal-asalan untuk pertanyaan ini adalah: Bumi adalah sebuah bola atau bulatan yang besar, yang sebagian besar tersusun dari batuan. Di dalam bumi batuan itu dicairkan, tetapi di lapisan luarnya terdapat batuan keras. Kurang dari satu pertiga dari permukaan bumi merupakan daratan dan lebih dari dua pertiga merupakan perairan.
Sekarang mari kita mempertimbangkan hal ini sedikit lebih rinci. Bagian luar bumi adalah kulit batuan yang tebalnya kira-kira 10 sampai 30 mil. Kulit ini kadang-kadang disebut "lithosfer". Bagian-bagian yang tinggi dari kulit ini adalah benua-benua, dan bagian-bagian yang rendah menampung air samudera-samudera, laut-laut, dan danau-danau dalam yang besar. Semua air yang ada di atas permukaan, termasuk yang ada di samudera-samudera, danau-danau, sungai-sungai, dan semua aliran yang lebih kecil, disebut "hidrosfer".
Manusia hanya mampu mengamati bagian yang paling jauh dari kulit batuan yang membentuk bagian luar bumi, dan itulah sebabnya mengapa begitu sulit untuk mengetahui bagaimana rupa bumi pada bagian dalamnya. Dalam sumur-sumur pemboran dan tambang-tambang penggalian, telah ditemukan bahwa semakin dalam sebuah lubang, semakin tinggi suhunya. Pada jarak dua mil di bawah permukaan bumi, suhunya cukup tinggi untuk mendidihkan air.
Tetapi para ilmuwan juga telah menemukan tentang bagian dalam bumi dari studi-studi tentang gempa bumi. Mereka berpendapat bahwa suhu tidak meningkat demikian cepat di bagian dalam seperti di kulit bumi. Jadi mereka berpendapat bahwa pada inti atau pusat bumi suhu tidak akan lebih dari 10.000 derajat Fahrenheit. Tentu saja, suhu itu sangat panas karena suhu 2.200 derajat dapat mencairkan batu-batuan.
Kulit bumi mempunyai dua lapisan. Lapisan bagian atas, yang membentuk benua-benua, mengandung granit. Di bawah lapisan granit terdapat lapisan tebal batuan yang sangat keras yang disebut "basal". Para ilmuwan berpendapat bahwa pada pusat bumi terdapat sebuah bola baja cair yang sangat besar, dengan diameter kira-kira 4.000 mil. Antara bagian tengah bola dan lapisan batuan terdapat  sebuah kerangka yang tebalnya kira-kira 2.000 mil yang disebut "mantel". Kemungkinan besar mantel itu terbuat dari sejenis batuan yang disebut "olivine". 

Kamis, 25 Oktober 2012

Berapa Besar Ukuran Alam Semesta?


Pikiran manusia tidak mungkin dapat memahami gambaran yang sesungguhnya tentang ukuran alam semesta. Kita bukan hanya tidak mengetahui berapa besar ukurannya, juga sulit untuk membayangkan seberapa besarnya alam semesta ini.
Jika kita mulai dari bumi dan bergerak, kita akan mengetahui mengapa hal itu demikian. Bumi adalah bagian dari tatasurya, tetapi merupakan bagian yang sangat kecil. Tatasurya terdiri dari matahari, planet-planet yang mengelilingi matahari, asteroid-asteroid, yang merupakan planet yang sangat kecil, dan meteor-meteor.
Sekarang, keseluruhan tatasurya kita ini semata-mata adalah bagian yang sangat kecil dari tatasurya lain yang jauh lebih besar yang dinamakan "Galaksi". Sebuah galaksi terdiri dari jutaan bintang, yang banyak diantaranya jauh lebih besar dari matahari kita, dan mungkin mempunyai tatasurya sendiri.
Jadi bintang-bintang yang kita lihat dalam galaksi kita, yang kita namakan "Bimasakti", semuanya adalah matahari. Bintang-bintang itu demikian jauh letaknya sehingga jaraknya dikukur dalam tahun cahaya dan bukannya dalam mil. Cahaya bergerak dengan kecepatan kira-kira 6.000.000.000.000 mil per tahun. Bintang yang paling cemerlang dan paling dekat dengan bumi adalah Alpha Centauri. Tahukah kamu berapa jaraknya? 25.000.000.000.000 mil!
Tetapi kita hanya membicarakan tentang galaksi kita sendiri. Konon lebarnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Ini berarti 100.000 kali 6.000.000.000.000 mil! Dan galaksi kita hanyalah bagian yang sangat kecil dari sistem yang masih lebar.
Kemungkinan besar ada jutaan galaksi di luar galaksi Bimasakti. Dan mungkin gabungan dari semua galaksi ini hanya merupakan sebagian dari tatasurya yang lebih besar.
Jadi kamu tahu mengapa tidak memungkinkan bagi kita untuk memperoleh gambaran tentang ukuran alam semesta. Kadang-kadang para ilmuwan berpendapat bahwa alam semesta ini mengembang. Ini berarti bahwa setiap beberapa miliar tahun, dua buah galaksi masing-masing akan menjadi dua kali lebih besar dari ukuran sebelumnya.